Publikasi BPS Agustus 2024: Gambaran Lengkap Perkembangan Telekomunikasi Indonesia 2023
Pada tanggal 30 Agustus 2024, BPS merilis hasil survei terkait Statistik Telekomunikasi Indonesia Tahun 2023. Statistik Telekomunikasi Indonesia memberikan data tentang perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang mencakup data jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi. Data jaringan telekomunikasi meliputi informasi statistik tentang operator penyelenggara telekomunikasi di Indonesia, telekomunikasi dengan kabel berupa telepon tetap kabel dan telekomunikasi tanpa kabel berupa telepon bergerak seluler, serta perkembangan internet di Indonesia, baik dari sisi penyelenggara maupun pengguna.
Beberapa hal menarik yang dapat dicermati dari release Statistik Telekomunikasi Indonesia diantaranya:
Perkembangan TIK di Indonesia
Dalam empat tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat.
“Perkembangan indikator teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang paling pesat terlihat pada penggunaan internet dalam rumah tangga.”
Perkembangan indikator TIK yang paling pesat terlihat pada persentase penggunaan internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 87,09 persen di tahun 2023. Meningkatnya persentase penggunaan internet dalam rumah tangga tahun 2023 diikuti pula oleh meningkatnya persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir, yaitu sekitar 53,73 persen pada tahun 2020 menjadi 69,21 persen pada tahun 2023.
Pada tahun 2020 sampai dengan 2022, persentase rumah tangga yang memiliki telepon seluler mencapai lebih dari 90 persen. Walaupun sedikit mengalami penurunan di tahun 2023 menjadi 89,02 persen. Sejalan dengan kepemilikan telepon seluler di rumah tangga, persentase penduduk yang memiliki telepon seluler juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan dalam kurun waktu 4 tahun telah mencapai lebih dari 60 persen.
Kepemilikan komputer rumah tangga tahun 2023 sebesar 18,06 persen, naik dibandingkan tahun 2022. Sementara itu kepemilikan telepon tetap kabel rumah tangga cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, rumah tangga yang memiliki/menguasai telepon kabel sebesar 1,17 persen, turun dari tahun 2022 yaitu 1,34 persen.
Perkembangan Komputer
Kepemilikan komputer merupakan salah satu indikator pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Persentase rumah tangga yang memiliki komputer cenderung stabil selama beberapa tahun terakhir.
“Persentase rumah tangga yang memiliki komputer tahun 2023 sebesar 18,06 persen.”
Perkembangan Telepon Seluler
Perkembangan telepon seluler di Indonesia relatif pesat, ditandai dengan meningkatnya kepemilikan telepon seluler. Pada tahun 2013, terdapat 50,94 persen penduduk yang memiliki/menguasai telepon seluler. Sementara itu, di tahun 2023, 67,29 persen penduduk telah memiliki/menguasai telepon seluler. Artinya selama dua belas tahun, penduduk yang memiliki/menguasai telepon seluler bertambah 28,18 persen.
“Di tahun 2023, 67,29 persen penduduk Indonesia telah memiliki atau menguasai telepon seluler.”
Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi perkembangan kepemilikan telepon seluler. Sebelum pandemi terjadi yaitu tahun 2019, penduduk yang memiliki/menguasai telepon seluler sebesar 63,53 persen. Kondisi ini sempat menurun menjadi 62,84 persen di saat pandemi mulai merebak tahun 2020. Dalam rangka pencegahan penyebaran virus, kebijakan pembatasan perjalanan, penutupan sekolah dan perkantoran, serta anjuran tetap di rumah diberlakukan. Penurunan kepemilikan telepon seluler ini terindikasi disebabkan oleh sumber penghasilan yang berkurang atau hilang saat pandemi, sehingga penduduk kesulitan memenuhi kebutuhan, salah satunya telepon seluler.
Di tahun 2021, pandemi yang kian memburuk masih menahan penduduk untuk beraktivitas di luar rumah. Namun beberapa kegiatan mulai berjalan dengan penyesuaian, salah satunya adalah kegiatan Belajar-mengajar yang dilakukan secara daring. Untuk itu, telepon seluler menjadi suatu kebutuhan yang mendesak sehingga terjadi peningkatan kepemilikan telepon seluler yang mencapai 65,87 persen tahun 2021. Perkembangan ini berlanjut hingga masa pemulihan tahun 2022. Namun kepemilikan telepon seluler mengalami penurunan di tahun 2023, yaitu menjadi 67,29 persen. Pandemi yang telah usai membuat masyarakat mengalihkan pengeluarannya pada sektor lain seperti transportasi untuk kembali beraktifitas normal dan menurunkan daya beli masyarakat terhadap perangkat telepon seluler.
Perkembangan Internet Akses
Penggunaan internet penduduk Indonesia pada periode 2019-2023 diestimasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang menyatakan pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir sekitar 66,48 persen dan meningkat menjadi 69,21 persen pada tahun 2023.
“Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir sebesar 69,21 persen.”
Meningkatnya persentase penduduk yang mengakses internet ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Persentase akses internet tertinggi terdapat di Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai sekitar 82,40 persen pada tahun 2022 dan 86,71 persen pada tahun 2023. Sementara persentase terendah terdapat di Provinsi Papua pada tahun 2022 dengan nilai sekitar 26,32 persen dan pada tahun 2023 dengan nilai sekitar 29,87 persen.
Menurut kelompok umur, hampir lima puluh persen (47,19%) pengguna internet merupakan penduduk dengan usia 25−49 tahun. Sementara itu, sebesar 13,74 persen pengguna internet yang berusia 19−24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengguna internet didominasi oleh kalangan usia produktif.
“Kepemilikan akses internet di rumah tangga tertinggi di DKI Jakarta, yaitu sebesar 98,08 persen.”
Penyedia Layanan Internet
Penyedia layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan yang menyediakan layanan internet ke pengguna. Lalu lintas data internet disalurkan kepada pengguna melalui pembagian bandwidth yang dilakukan oleh Network Access Point (NAP) kepada Internet Service Provider (ISP), kemudian ISP kepada pengguna. Pengguna dapat mengakses internet melalui suatu ISP dengan cara berlangganan maupun tidak berlangganan.
“Jumlah pelanggan Internet Service Provider (ISP) mencapai 13,54 juta pelanggan di tahun 2023.”
Perkembangan perusahaan ISP dan pelanggan ISP selama periode tahun 2019— 2023 terus mengalami peningkatan. Sampai dengan tahun 2023, jumlah pelanggan ISP mencapai 13,54 juta pelanggan. Pelanggan ISP ini mencakup pelanggan perusahaan, personal, dan warnet. Komposisi dari pelanggan ISP, terlihat bahwa pelanggan ISP didominasi oleh pelanggan perorangan (88,98 persen) dan sisanya adalah pelanggan perusahaan (10,88 persen) dan pelanggan warnet (0,14 persen).
Untuk lebih lengkapnya bisa langsung download dari website BPS Indonesia pada link dibawah.
Comments ()