Konten Deinfluencing di Tengah-Tengah Influencers

Konten Deinfluencing di Tengah-Tengah Influencers
Sumber: Freepik

Care People merasa gampang terpengaruh sama influencer yang racunin kamu barang-barang? Kamu lagi scrolling, eh tiba-tiba malah check out barang yang gak dibutuhin. Kalo kamu merasa seperti itu dan ingin coba berhenti, kamu harus tau konten deinfluencing, yakni kebalikan dari influencing.

Apa Itu Deinfluencing?

Deinfluencing gampangnya adalah memberi tahu orang-orang untuk tidak ikut-ikutan beli barang-barang trendy seperti botol stanley, boneka labubu, dan masih banyak lagi. Orang yang melakukan deinfluencing disebut deinfluncer. Deinfluencer juga membuat konten review jujur mengenai suatu produk atau memberikan alternatif sehingga tidak kemakan oleh endorsement influencer. Kita sebagai konsumen diajak untuk lebih berpikir kritis sebelum membeli barang, apakah kita benar-benar butuh atau hanya keinginan semata.

Apakah Gerakan Deinfluencing Bagus?

Deinfluencing merupakan lawan dari overconsumption atau konsumsi secara berlebihan yang sudah dinormalisasikan akibat dari media sosial. Kita sudah terbiasa melihat influencer punya koleksi lipstick dengan shade yang sama, berbagai macam tas, dan botol minum dengan warna yang berbeda padahal, kita hanya butuh secukupnya. Kita merasa kesulitan untuk tidak mengikuti tren atau gaya hidup influencer alhasil, banyak orang yang terjerat pinjaman online demi memenuhi keinginan tersebut. Karena itu, muncullah istilah deinfluencing yang mendorong orang-orang untuk tidak terpengaruh dengan apa yang terlihat di internet. Deinfluencing ini juga bagus untuk rekeningmu karena kamu benar-benar mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan keputusan jadinya, kamu membeli sesuai kebutuhan dan tidak bikin finansialmu berantakan.

Ternyata Deinfluencing Bikin Kita Jadi Lebih Bijak, ya

Dengan deinfluencing, kita jadi sadar bahwa mempunyai barang bejibun gak membuat kita senang dan puas dengan diri sendiri, melainkan hanya memakan tempat. Lebih baik uang yang kamu pakai buat shopping, bisa kamu alihkan ke investasi ke diri sendiri atau aset yang memberimu keuntungan di masa depan. Memang kamu harus menunda kepuasan sementara atau instant gratification, tetapi kamu akan mendapatkan kesenangan dalam jangka waktu panjang.

Nah, kalo kamu tertarik untuk beli barang sehabis melihat influencer, kamu bisa cek konten deinfluencing di media sosial karena deinfluencers tersebut akan menamparmu dengan realita.